RSS Feed

Senin, 22 Oktober 2012

Biarpun gunung gunung beranjak


"Biapun Gunung-gunung Beranjak"


Biarpun gunung-gunung beranjak
Dan bukit-bukit pun bergoyang
Namun kasih setia Mu tak akan
Beranjak dari ku

Reff :
Tak akan beranjak
Tak akan bergoyang
Tak akan beranjak
Tak akan bergoyang
Demikianlah Firman Tuhan
Yang mengasihiku



" Lord You are Good "


Lord,You are good and Your mercy endureth forever (2x)
People from every nation and tongue,
from generation to generation;

Chorus
We worship You,
hallelujah (2x).
We worship You for who You are.

We worship You,
hallelujah (2x).
We worship You for who you are and You are good.

Bridge
You are good all the time,
and all the time You are good.


Senin, 15 Oktober 2012

Kisah Bunga Matahari

Suatu ketika, ada sebuah bunga matahari cantik dan indah, di sebuah kebun. Ya, dia tumbuh tidak jauh dari ibunya, sebuah bunga matahari yang hampir layu dan pucat. Bunga matahari kecil ini pun memandangi ibunya yang melayu dan pucat serta berkata “Aku cantik yah bu?” Sang ibu menjawab dengan senyum, 
Hari berganti hari, ia pun menjadi bunga matahari muda yang paling cantik dari seluruh bunga matahari yang ada, hingga suatu hari ia merasa kepanasan akibat sinar matahari. Ia pun berteriak dan mengutuk hari itu. Ya dia mengutuk langit sepanjang hari itu. Langit sial!! Tubuhku kepanasan gara gara kamu!! Aku tidak butuh panas!!.
Keesokan harinya terjadi hujan sepanjang hari, ia pun kembali mengutuk langit atas apa yang terjadi saat itu, langit kurang ajar!! Gara gara kamu, tubuhku sakit menahan air hujan yang jatuh di atas kelopakku!! Ini membuat daunku rusak!! Seluruh penghuni kebun itu sudah memperingati sang bunga matahari muda, bahwa tumbuhan butuh sinar matahari dan air untuk bertahan hidup, namun bunga matahari muda tetap bersikeras mengutuk semuanya.
Keesokan harinya terjadilah mendung selama beberapa hari. tidak panas, tidak hujan, hanya mendung. Saat-saat terakhir, seluruh penghuni kebun itu mulai sakit, mereka kelaparan, mereka kehilangan matahari yang selama ini membantu mereka memproduksi makanan, mereka juga kehilangan air hujan yang dapat mereka minum. Namun kali ini, seluruh penghuni kebun itu mengutuk bunga matahari muda. Sang ibu pun terlihat semakin pucat, tak dapat berbuat apa-apa selain menyesali tindakan anaknya.
Bunga matahari muda menyesal, ia menangis sejadi-jadinya, meminta maaf kepada Tuhan, memohon supaya langit kembali menurunkan sinar matahari dan air hujan. Ketika mereka semua sudah hampir mati, matahari kembali bersinar selama setengah hari, dan sisanya kembali mendung dan hujan turun membasahi kebun itu. Semua kebun bersorak bergembira menikmati air hujan itu. Bunga matahari menyadari kesalahannya dan ia berjanji untuk mencintai apa yang tidak dia sukai.

Terkadang manusia itu seperti bunga matahari, Tuhan berikan apa yang kita butuh, namun karena kita menilai berdasarkan kacamata manusia, kita tidak tahu apa yang Tuhan rencanakan untuk kita.
Apa yang kita lakukan, hanya mengutuk, memaki, mengucapkan sumpah serapah tanpa mencari tahu apa yang coba Tuhan berikan untuk kita. Dan hasil dari tindakan kita adalah penderitaan orang lain. Jadi, belajarlah untuk bersyukur atas segala hal yang kita terima, karena Tuhan tahu apa yang kita butuhkan.

Kisah Sebuah Benih

Suatu kali, ada sebuah benih yang tercecer dan tidak dipedulikan orang. Karena merasa rendah diri, benih itu menganggap dirinya tidak penting. Hingga suatu hari, angin kencang datang dan membuat benih itu terbang – dia tidak tahu akan dibawa ke mana – lalu tiba-tiba ia dilemparkan tanpa ampun ke sebuah tanah terbuka dan terpanggang di bawah sinar matahari. 
Dia merasa bingung, mengapa ia harus mengalami semuanya itu? Tetapi yang ia butuhkan bukanlah sebuah jawaban, tetapi air hujan sebagai gantinya terik matahari, kadang gerimis dan kadang hujan deras.
Sementara waktu berlalu dan tahun berganti, ia melihat seorang pengelana duduk di dekatnya, “Terima kasih Tuhan untuk ini. Saya sangat membutuhkan istirahat.”
“Apa yang kamu bicarakan?” benih itu bertanya. Pikirnya sang pengelana sedang mengolok-olok dirinya. Benih itu memang melihat beberapa orang duduk di dekatnya dalam beberapa tahun terakhir, namun tidak ada yang berbicara seperti itu.
“Siapa itu?” orang tersebut terkejut.
“Ini aku, benih..”
“Benih?” Pria itu melihat pohon raksasa itu. “Apa kamu bercanda? Kamu bukan benih. Kamu pohon. Sebuah pohon raksasa!”
“Benarkah?”
“Ya! Kamu pikir kenapa semua orang itu datang ke sini?”
”Untuk apa mereka datang ke sini?”
”Untuk merasakan keteduhanmu! Jangan beritahu saya bahwa kamu tidak tahu telah mengalami pertumbuhan bersama berjalannya waktu.”
Sesaat hening ketika pengelana itu selesai mengucapkan kalimat tersebut, dan membuat benih itu sadar siapa dirinya sekarang.
Benih itu sekarang telah menjadi sebuah pohon raksasa. Sambil berpikir, ia tersenyum untuk pertama kalinya. Tahun-tahun melelahkan berada dalam penyiksaan matahari dan hujan akhirnya masuk akal baginya.
“Oh! Itu artinya aku bukan benih kecil lagi! Aku tidak ditakdirkan untuk mati tanpa dikenali siapa pun tetapi sebenarnya aku lahir untuk memberi keteduhan bagi orang-orang yang lelah. Wow! Sekarang hidupku seharga ribuan permata!” ucap benih yang telah menjadi sebuah pohon raksasa itu.


***

Tahukah kalian, kehidupan manusia serupa dengan jalan hidup benih ini. Banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya berharga, dan setiap kesukaran yang dialaminya di masa lalu adalah sebuah proses untuk membuat mereka kuat dan bertumbuh menjadi pribadi yang besar yang dapat memberkati kehidupan banyak orang.
Ingatlah bahwa hidup kalian lebih berharga dari ribuan permata, karena kalian telah ditebus dengan darah Kristus yang mahal. Hari ini sadarilah, bahwa Anda bukanlah sebuah benih lagi. Kalian adalah sebuah pohon di mana ada banyak orang yang bernaung.

Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

Senin, 08 Oktober 2012

We are Army of God


Jumat, 05 Oktober 2012

KasihMu Terbesar


" KasihMu Terbesar "


Jika seluruh Pohon menjadi pena
Jika samudrapun menjadi tinta
Jika cakrawala jadi kertasnya
Takkan cukup untuk memuat kasihMu Tuhan

Jika seluruh alam turut bersaksi
Jika malaikat pun turut bernyanyi
Jika sribu lidah turut memuji
Tak kan habis menceritakan kasihMu Tuhan

Reff :
Terlalu panjang untuk diseberangi
Terlalu lebar tuk dikelilingi
Terlalu dalam tuk diselami
kasihMu terbesar
Terlalu dalam tuk diselami
kasihMu terbesar

Karena SalibMu


" Kar'na SalibMu  "


Hanya Kau Tuhan dihidupku
Kau berikan hidup yang baru
Darah-Mu menyucikan, pulihkan hatiku
Kunyatakan Kau-lah segalanya

Engkaulah sumber pengharapan
Kuasa-Mu sanggup menyembuhkan
Jiwaku pun berserah hanya kepada-Mu
Yesus Kau-lah segalanya

Reff:
Kar'na salib-Mu kuhidup
Kar'na salib-Mu kumenang
Engkau yang berkuasa
Sanggup tuk melakukan
Mukjizat-Mu dihidupku

Mengampuni


" Mengampuni "


Ketika Hatiku telah Disakiti
Ajarku Memberi Hati Mengampuni
Ketika Hidupku telah Dihakimi
Ajarku Memberi Hati Mengasihi

REFF :
Ampuni Bila Kami Tak Mampu Mengampuni
Yang Bersalah Kepada Kami
Seperti Hati bapa Mengampuni
Mengasihi Tiada Pamrih

Jadi SpertiMu


" Jadi sepertiMu "


Bapa kau setia
Takkan meningglakan
DAn kupercaya
Engkau milikku dan ku milik Mu

Kerinduanku
Tinggikan namaMu
Karna ku tau
Engkau dalamku dan ku dalam Mu

Reff :
Ubah hatiku, seputih hatiMu
Setulus salibMu
KasihMu Tuhan

Biar mataku, seperti mataMu
Pancarkan kasihMu
Ku mau jadi
SepertiMu...


Allah Sumber Kuatku


"Allah Sumber Kuatku"



Hanya Kau milikku di surga
Tiada yang kuingini di bumi
Hanya Kau
Tak kuandalkan kekuatanku
Namun yang pasti
‘Kan tetap s’lamanya

Reff :
Allah sumber kuatku
Allah sumber kuatku
Allah sumber kuatku
Dan bagianku s’lamanya...

Ku'kan Terbang


"Ku'kan Terbang"



FirmanMu Tuhan p’lita bagi kakiku
JanjiMu terang bagi jalan-jalanku
KebenaranMu mengikuti s’tiap hari
KumenantikanMu beri kekuatan baru

Reff :
Ku kan terbang tinggi di awan
bersamaMu dalam kemuliaan
S’bab firmanMu teguh menopang
Ku kan aman dalamMu Tuhan

Interlude :
JalanMu diatas jalan-jalanku
RancanganMu melebihi rancanganku
FirmanMu sungguh t’lah membebaskanku
Berjalan lebih tinggi, berjalan bersamaMu